"Yuk intip desa permai yang satu ini "
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatu
Hai gays, sebelum kalian membaca artikel saya ini, tak lupa saya panjatkan doa buat kalian, semoga sehat selalu di mudahkan urusannya beserta rezekinya dan di jauh kan dari segala marabahanya aamiin ya robbal alamiin.
Para sobat pencinta dari beberapa desa yang memiliki ke unikan pesona tentunya from the beauty and in a scenery of the your life. Mampu menjadikan salah satu tempat yang ter unik atau bisa di katakan tempat kunjungan untuk ber wisata...yea betul yaitu tempat berwisata.
Di indonesia ini di kelilingi beberapa kota-kota yang indah dari berbagai nusantara sehingga menarik perhatian ke seluruh dunia, tapi eitsss jangan hanya sampai di situ ya gays !!! yea, jangan hanya sampai di pemandangan kota saja. But, please come see here...Ada beberapa pedesaan yang memiliki ke unikan masing-masing yang terletak di berbagai kepulauan nusantara, apalagi di daerah plosok-plosok atau biasa di sebut daerah pedalaman dan tentunya masih di daerah indonesia juga ya gays,dan alangkah indahnya jika berwisata di daerah kita sendiri sambil menjaga kelesteriaan alam.
Nah seperti salah satu, Desa yang satu ini yang ber lokasi dari pembatasan antara KUBAR (kutai barat) dan KUKAR (kutai kartanegara) Namun keduanya ber provinsi Kalimantan timur yang penduduknya kian ramai dengan bahasa yang berbeda yaitu suku kutai dan suku banjar, Namun tak perlu di pungkiri sebab kedua bahasa yang salah satu dari kepulauan nusantara ini sudah terbiasa di gunakan dalam lingkungan mereka masing-masing walaupun bahasa mereka jauh berbeda, namun mereka saling mengerti dan menghormati. Jadi, penduduk warga asli dari daerah pembatasan ini sudah menyatu mulai zaman bahari ya gays.
Dari kian tahun dan baru terulang kali ini di kabarkan, ke dua Desa ini yaitu antara ujung Desa loa Deras bagian KUBAR bertepatan dengan perbatasan ujung Desa Batuq KUKAR menjadi viral karna pasangnya air mengakibatkan warga termasuk anak-anak yang sedang asyik merayakan hiburan mereka, dan mereka pun datang silih berganti hingga di ke esokan hari selama musim air masih pasang (naik). Desa ini bisa di sebut Desa Mahakam, karena penduduk tiap desa ini berada di alur pinggiran sungai mahakam yang terpanjang, dan di kelilingi oleh rawa. Nah wajar saja ya gays kalau musim air pasang (naik) itu akan membuat sungai mahakam menjadi sangat luas.
Dari kabar tersebut air ini sangat jarang pasang (naik) karna menurut para warga air mahakam dari daerah tersebut hanya mengiringi musiman saja, sebab itulah di saat air pasang mereka akan menikmati liburan mereka, walaupun bukan libur dalam kegiatan atau dinas, tapi mereka bisa menikmatinya kapan saja apalagi menjelang sore hari, sangat menikmati suasana alam. Namun warga juga tetap siaga dan berwaspada agar tidak ada resiko besar yang merugikan penduduk sendiri termasuk anak-anak kecil maupun dewasa.
Dari sebagian warga, dengan adanya air pasang ini sangat menguntungkan bagi para warga yang memiliki usaha ikan, karna di saat air pasang seperti ini, mereka bisa mendapatkan ikan dari berbagai jenis nama ikan, dan salah satunya adalah ikan "kendia" yang lebih banyak seperti di bawah gambar ini. Mereka bisa menjual lebih banyak dari hasil mereka dan dari sebagian juga dapat di jadikan ikan kering atau sebutan dari bahasa kutainya " pije".
Namun dari sebagian warga resah karena adanya air pasang ini mengakibatkan anak-anak usia dini seperti SD dan TK harus di liburkan untuk menghindari kejadian yang tidak di inginkan karena adanya air pasang yang di iringi arus air yang sangat deras. Namun, walaupun pelajar SD dan TK ini di liburkan dari sekolah mereka selama air pasang, para guru tetap menghimbau para muridnya agar pembelajaran ini tetap terlaksanakan, artinya mereka (murid) masih aktif sekolah namun akan berkendala bagi guru dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) jadi para murid akan melaksanakan pembelajaran di rumah, pembelajaran ini sama seperti kejadian saat musim covid kemarin, hanya saja peraturan ke aktifan pembelajaran ini hanya di di tangani oleh para guru dari tiap sekolah yang terdampak kebanjiran termasuk daerah yang rawah dan juga ber arus deras, dan tujuan guru bertindak sedemikian bukan untuk sewenang akan tetapi untuk menghindari kerumunan anak-anak semasa air pasang yang ber arus deras ini. jadi ini hanya berlaku selama air masih terus pasang.
Baca juga https://kumcor.blogspot.com/2022/01/tetap-wasapa-arus-air-meningkat.html
🥰😍😍
BalasHapusthank's gays sudah mampir di blog kami, salam.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus