NOVEL : Cinta dan Ibadah {bagian 01}
Cinta dan Ibadah
Pada suatu hari pria yang bernama "alif" ini pulang kantor, tiba di rumah alif langsung naik tangga untuk menuju ke kamarnya .
"Den alif, apakah saya akan antarkan makanan ke dalam kamar lagi....." tanya bibi pengasuhnya, yang setia merawat alif hingga alif tumbuh dewasa.
" iya bi...." jawab alif dengan lesu, kemudian melanjutkan naik tangga.
bibi pun segera pergi menyiapkan dan mengantarkan makanan buat alif, namun di pertengahan perjanan ke dapur lagi-lagi bibi mendengar ke dua orang tua alif sedang bercekcokan. Terkadang bibi sangat penasaran, di setiap alif pulang ngantor . entah apa sih penyebab dari cekcokan mereka yang selalu membuat rumah tangga mama dan papa alif ribut siang dan malam.
bibi pun mulai memberanikan diri untuk berhenti sejenak dan sambil pura-pura ngelap meja yang ada di sekitarnya...
"streeeesst aku, setreeeeesss paaaaa.. "teriak mama alif
"Dari dulu sampai sekarang, kenapa sih kalau saya pergi jalan-jalan ke mall pasti di temani sama si pak supir, pergi kondangan selaluuuu pergi bareng papa, kalau tidak pasti sama pak supir... bisa gak saya bebas sehariii aja pergi sama temen-temen saya....."teriak mama alif
"ma, mama tuh sudah tua... jadi kalau keluar rumah itu harus di temanin, kalu ada apa-apa gimana....percuma saya bayar mereka kalau tidak ada yang jaga mama...."ujar suaminya
" Nggak, saya gak terima.. papa aja jalan barengan sama teman-temen papa... gak ada yang nglarang, keluar negri ngajakin saya, tapi bawa sekertaris.....aku ini siapa pa....." tegasnya
"janganlah begitu, kalau saya bawah mama kan itu bagus, seharusnya mama mikir donk....kalu saya cuma berdua dengan sekertaris keluar negri, nter kan cemburu lagi...." ujar suaminya berusaha menenangkan istrinya
"Bi..."suara alif dari belakang bibi membuat bibi kaget "eh den alif.." senyum bibi
"Ngapain bii" tanya alif "Ngupiiing ya..
"ah, Iya den, biasa... bibi suka drama orang tuanya den alif dari pada drama suara hati istri.."canda bibi menghibur alif.
"emmm, emank apa bedanya bi drama mama dengan drama suara hati istri itu...? tanya alif dengan bingung
"uh, den gak perlu di bahas, nter den alif kena virus mamanya loh...."kata bibi sambil tertawa
"gak lah bii, saya kan sudah tahu sifat mama selalu ngomel...tapi...kadang saya setuju dengan papa" jar alif
"oya makanan saya mana? sudah di siapkan belum..." tanya alif ke bibi
"yaaaah belum deeen, nter saya matikan tv nya dulu ya...." canda bibi membuat alif tersenyum.
"oya bii, saya mau keluar dulu cari es krim , makanan nya sediakan aja di kamar...."pesan alif
"siip, den..."ujar bibi
"awas telat lagi, nter saya cari bibi baru (nakuti) gantikan bibi....mauuu"....ujar alif ngolok bibi
" Duuuuh, jangan deenn oke siap otw dapur...."bibi pun segera menyiapkan makanan panas-panas, sebab alif tidak menyukai makanan yang sudah dingin.
Alif pun keluar rumah sejenak dengan berjalan kaki untuk membeli es krim di sekitar rumahnya, sambil memandangi lingkungan warga sekitarnya alif pun berjalan santai sambil menuju kewarung.
Baru sampai namun tiba-tiba taksi umum berhenti di depannya, dan seorang wanita turun dengan tergesah-gesah sehingga plastik buah-buahannya nyangkut di sleting tasnya,kemudian robek, buah-buahannya pun berjatuhan di depan taksi yang berhadapan dengan alif.
Alif dengan segan ingin membantu nya, namun wanita ini menolak.
"tolong jangan di sentuh biarkan saya aja(sambil ngumpulin buah-buahannya),terimakasih atas kebaikannya.."ujar si wanita itu dan menundukkan diri.
"mas ada plastik.."tanya alif kepada yang punya toko
"Ada den..." kata masnya
"Nih, buat buah-buahan kamu...."kata alif pada wanita itu
"Terimakasih, dek...."ujar wanita itu membuat alif melongo{ "aadeeek( senyum) atau mungkin dia merasa lebih tua"ujar alif dalam hati}
"sama-sama mbak..." jar alif
si wanita itu pun menuju kewarung dan membeli es krim.
"astaga... jadi mbak ngebut turun dari taksi karna...cuma mau beli es krim (alif pun tertawa)..." si wanita ini pun terdiam sambil membayar es Nya " Nih mas...."sorong duit kepemilik toko.
"yaaah dari pada den alif jalan kesini dari tadi kayak siput...."canda pemilik toko membuat alif malu
"aah, mas ini... saya lagi cape makanya jalannya santai dikit..." jar alif
"maaf den, chanda hehe... mau beli apa nih den..."tanya mas nya
"es krim mas..."jawab alif
" hmmm cuaca panas sejuk keyek gini emank seger nyemil es krim..." kata mas pemilik toko
setelah membeli es krim alif pun pulang menuju rumah nya dengan berjalan santai lagi, sementara si wanita tadi tengah asyik menghabiskan es krimnya dan menutup handponnya kemudian kembali mendatangi si pemilik toko.
"mas, tahu alamat ini....?tanya si wanita sambil menyorongkan handponnya yang berisi alamat.
pemilik toko itu pun tertawa, sedangkan wanita ini bingung {"kok masnya ketawa yah, apa jangan-jangan... alamat rumah itu...ini...(melirik ke tembok rumah yang ada papan alamatnya) tapi beda kok" dalam hati si wanita}
"ini alamatnya..(menunjukkan) tuh di sanah, Neng liat di sana, ada laki-laki yang ke sini tadi ...yang berjalan kaki itu, Neng teruuus aja Nter ada pagar tembok paling beesar diantara rumah yang lain nah di situ alamatnya.....oke..."kata pemilik toko sambil tertawa.
"oh, iya paham terimakasih mas....?ucap si wanita itu
"oh iya ya, sama-sama "masnya pun kembali tersenyum
Si wanita ini pun berjalan agak cepat di banding alif, kemudian mendahului alif, dan menuju ke arah tujuan "maaf saya duluan mas...." ucap si wanita dengan sopan membuat alif kaget dan terdiam dan tetap berjalan dengan santai.
Sesampai di rumah
"bibiiii...." teriak alif, bibi pun segera menjumpai alif.
"iya den, makanannya sudah saya siapkan di kamar, Nter klau sudah makan, telpon bibi aja, nter bibi bersihkan, bibi lagi sibuk den,,,," ujar bibi dengan keburu dan kembali ke dapur.
"tunggu bi, nih saya juga belikan es krim buat bibi.."jar alif
"aduh den aliiiif terimakasih banyak loh den..., tapi maaf ya den bibi keburu nih !!!
"iya bi, gpp...tapi jangan lama, saya gak mau kamar saya bau makanan..."tegas alif
" iya den..bibi pamit.."ucap bibi meninggalkan kamar alif
Di ruang dapur,
"Aduh, Neng Nun sabar yah, paling sebentar lagi tuan keluar kamar" ucap bibi
"kenapa neng gak tunggu di ruang tamu aja..??? ujar bibi, "karena biasanya kalau kedatangan tamu pasti nunggu di ruang tamu neng" lanjut bibi
"gak bii, rumah ini terlalu besar, di ruang tamu gak ada yang nemani... lebih baik di dapur sama bibi, biar kecil tapi sangat terasa luas bagi saya..." kata nun si wanita tadi.
Di kamar papa alif.
"Astagfirullah "ujar papa alif yang sontak kaget, dan terbangun lalu mengambil handpon dan menelpon pembantunya.
"alhamdulillah, tuan nelpon neng " jar bibi pada nun. "halo pak, ada apa...?" tanya bibi dengan sopan
"tamu saya sudah datang...?"tanya balik
"oh, iya pak ini lagi di dapur skrang..."jawab bibi
"emmm, antar ke ruang keluarga aja ya bii...."
" iya pak...." jawab bibi segera mengantar nun ke ruang keluarga.
Tiba di ruang tamu
"haaay Naaak....masya allah, sekarang kamu dewasa sekali...gak terasa banget. dulu terakhir papa liat kamu masih kecil betulll, masih bayi....ingat kan ma...." lirih ke istrinya
" iya sayang tante ingat, kan tante yang gendong kamu sejak kecil....." kata mama alif
"jangan tante donk ma...gapapa nak nun manggil kita papa dan mama..." menggoda istrinya
"iya, maaf pa....nak nun panggil tante mama aja yah.. gak papa juga kok.."ujar mama alif pindah duduk di samping nun
"iya ma, terimakasih banyak........terimakasi juga pa.." ucap nun tersipu malu dengan kedua orang tua alif
"oh ya pak bu, saya bikinkan minuman dulu yah ...." pamit bibi
"oh, ya tentu silahkan....."ujar papa alif
"tunggu bii..."teriak nun " ada apa neng...?" tanya bibi "anu, perut saya sakit mau, minta antar ketoilet (senyum malu).." papa dan mama alif pun tersenyum.
" iya, silahkan nak....tolong di anter bii...."ujar mama alif
"iya, pak bu.."jawab bibi {"tumben mereka akrab"}dalam hati bibi melihat wajah mama dan papa alif saling memandang dan berbagi senyuman.
selepas nun pergi ke wc papa dan mama alif pun asyik berbincang,
"pa, ngapain sih nun harus manggil kita papa mama, kan bukan anak kandung mama dan papa....
ujar mama alif
"astagfirullah ma, apa gak ingat waktu dia masih bayi, mama berjanji kelak kalau dia sudah besar dia boleh manggil kita mama dengan papa..."kata suaminya
"iya, itukan dulu pa..."ujar mama alif mengeluh
"lah trus apa bedanya...? justru karena skrang dia sudah besar kita harus menepati janji..."ucap suaminya
"papa ini kenapa sih, belum selesai tentang diriku malah nambah lagi beban baru...ah papa emank gak adil.." ujar istrinya mulai cekcok.
"intinya janji itu di tepati....papa gak mau termasuk orang yang berdosa..." ujar suaminya
"iya pa, mama juga sangat kasihan terhadap nun...lagian yang selama ini kita lakukan adalah untuk menjodohkan mereka berdua.."ucap istrinya dengan sedih
"giiitu donk ma...(senyum) truss kenapa mama nangis.."tanya suaminya dengan heran
"nangis bahagia pa..."jawab istrinya
Di sisi bibi
{kok,bapak dengan ibu manggil neng nun anak yaaaa?? apa neng nun anak kandung mereka???kok saya gak pernah liat padahal saya mengash den disini mulai den alif SD di pajangan foto pun gak ada neng nun....}bibi mulai penasaran.
"bii..." lagi-lagi suara alif dari belakang.
"astagfirullah al-adziim(kaget)...ya ampun den, bikin bibi kaget aja...ada apa den...?"tanya bibi
"bibi lupa yah, saya telpon bibi dari tadi gak di angkat, makanya saya turun..."alif pun mulai marah
"astgfirullah deennn, maafin bibi...hpnya bibi di atas meja, tadi bibi lagi di panggil sama bapak den, ada urusan..."kata bibi mulai bingung {aduuh bersihkan kamar den alif dulu atau antar minuman ini keluar yah...aduuuh}dalam hati bibi.
{kasian juga bibi, malah saya kasar lagi..}dalam hati den alif
"yaudah bibi antar aja minuman itu dulu, enter tolong ke atas bersihkan kamar saya...."ucap alif
"oke deeen, terimaksih deen alif.."bibi pun mulai tersenyum
"oya den, bibi mau tanya...."ragu
"tanya apa bii..."ucap alif
"apa den alif punya saudara, kakak atau adik gitu..." tanya bibi mengharap tahu sesuatu
"emank kenapa bii.... kan bibi tahu sendiri kalau saya anak satu-satunya papa,....hemmm bibi nguping lagi yah, alif kasi tau papa ma mama nih yah..."ucap alif dengan tegas.
"astagfirullah, jangan den alif, maafin bibi....(ketakutan) bibi gak nguping kok, tadi bibi dengar sendiri di depan bibi, pass tamu kita datang bapak dengan ibu menggil neng nun dengan sapaan anak...."
bersambung
Next : https://blogsrindy.blogspot.com/2022/02/novel-cinta-dan-ibadah-bagian-02.html
Posting Komentar untuk "NOVEL : Cinta dan Ibadah {bagian 01}"