Menyibak tirai kelabu {bagian 03}
Menyibak tirai kelabu
Pagi hari pun tiba, rindu membuka jendela kamarnya di kala embun sedang menyapa
"ya allah, entah kenapa..... hatiku begitu berbeda...." ucap rindu sambil memandangi luar jendela dari atas rumah, "hemmm....baru kali ini saya bisa merasakan getaran hidupku yang jauh berbeda...(sambil memandang kebawah) lingkungan luar yang sangat raaamai penduduknya, sangat berbeda dengan pemandangan di kampung halaman sulawesi...." begitu rindu menatap ke bawah dari barat rindu melihat tangan seorang pria melambai-lambai, rindu pun mengabaikannya, karna ia mengira lelaki itu melambai orang lain, Namun ..rindu pun agak penasaran, di saat rindu menatap ke bawah lagi, rindu begitu kaget bahwa lelaki itu adalah rosyid.
"ini kan baru jam (melihat jam dinding)....hah...(kaget) jam 7...." ucap rindu meninggalkan jendela dan mengabaikan rosyid, rindu pun segerah pergi mandi.
Di ruang makan
"loh.. kenapa buru-buru sayaaaaang." ucap mama nya sambil memegang cangkir yang berisi teh.
"duuuuhhh, udah telat ni ma...." ucap rindu dengan terburu-buru
"hemmmm..... rin, santai aja....kan sekolahan juga dekat, nter diantar sama ayah juga..." ucap ayahnya sambil sarapan, mama nya pun geleng kepala.
" astagfirullah al-adziiim.... iya yah... rindu lupa..." ucap rindu sambil tersenyum.
"biii.... yuk kita sarapan sama-sama..." ucap mama rindu mengajak bibi makan bersama
"alhamdulillah.... siap bu..." ucap bibi
tidak lama kemudian rindu jadi mengingat sesuatu, kemudian rindu berdiri dari tempat duduknya
"kenapa rin...." tanya mama nya
"kayaknya, rindu ada ketinggalan sesuatu di kamar deh ma...." ucap rindu mencari alasan.
"emmm... rindu dah selesai sarapan ma....(keburu) ayah tunggu rindu yah, rindu mau naik, ke kamar dulu.." ucap rindu sambil berlari menuju ke kamarnya, ayahnya pun menganggukkan kepala sebagai pertanda iya.
Tiba di kamar, rindu segera mendekati jendela, namun saat rindu melihat ke bawah ternnyata rosyid sudah tidak ada, rindu pun kembali turun kebawah dan berangkat kesekolah.
Tiba di sekolah, rosyid sedang menunggu rindu tepat di mana kemarin ayah rindu menghentikan mobilnya.
"ayah itu ada rosyid (nada malu)...." ucap rindu yang masih di dalam mobil, sementara ayahnya baru menghentikan mobil.
"hem... kayaknya...ayah juga harus turun...." ucap ayahnya sambil membuka pintu mobilnya, sementara rindu belum turun karena malu.
"assalamualikum oom.." ucap rosyid kepada ayah rindu
"emmm... kamu ngapain di sini..." tanya ayah rindu sambil melambai anaknya menyuru keluar dari mobil.
"tidak apa-apa om....saya hanya ingin menunggu rindu masuk bareng ( senyum) tidak apa-apa kan omm..." tanya rosyid, rindu pun keluar dari mobil.
"rindu.... ayok siniiii (panggil ayahnya) sini nak.." rindu pun mendekati ayahnya
" nak rosyid.... saya tidak mengerti tujuan kamu apa dengan rindu.... yang pasti om juga pernah seumuran kamu, jadi.... jika niat kamu baik untuk mendekati rindu, tolong jaga baik-baik rindu di sekolahan ini..." ucap ayah rindu. rosyid pun tersenyum.
"iya omm... tenang aja... " ucap rosyid meyakinkan ayah rindu
"hemmm(hembusan napas) baiklah rindu ayah berangkat kerja dulu...." ujar ayahnya
"ingat(tegas), kalian itu bukan mukhrim.....jadi jagalah jarak kalian..." ucap ayah rindu
"iya ayah.... "ucap rindu "iya oom.. hati-hati di jalan "ucap rosyid
ayah rindu pun meninggalkan lokasi
"yuk... kita masuk.." ucap rosyid, sementara rindu sangat merasa malu.
"Tungguuuuu....." teriak mil dan jez dari belakang
{"alhamdulillah..." dalam hati rindu} "duuuuh, kok kalian telat sih..." tanya rindu
"iya nih... rin, ini nih jez (jez pun tersenyum) lama sekali dandannya..." kata mill mengolok jez, jez pun turun dari motor dan mendekati rosyid
"hai kak...." sapa jez, membuat mill iri, rosyid pun menyapa balik, sementara rindu geleng kepala
"emmm, yu kita masuk..." ucap rosyid.
Di sekolahan, rosyid bagaikan idaman para murid, bahkan guru-guru yang masih mudah pun sangat menyukai karakter prilaku rosyid, bukan hanya memiliki ketampanan dan kesopanan, tapi rosyid juga pandai silat dan ketika ia mendengar suara adzan, Rosyid segera pergi menenuaikan ibadah.
Walaupun banyak sekali wanita yang ingin mendekatinya, namun rosyid sangat pemilihan untuk mendapatkan seorang wanita, dan sekarang ia mulai mendekati "Rindu" gadis baru itu yang baru duduk di kelas satu, gadis pertama yang di ajak nya berbicara serta gadis pertama yang berada di dekatnya.
Setiap kali Rosyid berada di sekolahan, siapapun yang melihatnya akan terpukau, namun rosyid tetap mengabaikan pandangan tersebut.
"kak Rooosyiiiiid..." teriak adik kelas sorak-sorak dari belakang membuat mill dan jez munyak mendengar sorakan tersebut.
"STOOOP..." teriak mill "kalian ini.... tau malu gak sih (ucapan tegas) kalian teriak-teriak sampai hari kiamat juga gak bakalan ada hasilnya...." ucap mill dengan kesal
"udah deh gays.......kita ini sekolah, emanknya kak rosyid aja yah yang cakep.... (menunjuk kakak kelas pelayaran yang sedang duduk-duduk di lapangan) tuuuh kakak-kakak itu juga cakep (senyum)...." ucap jez dengan malu
"salamin ya kak..." ucap jez kepada rosyid dengan tersipu
"uuuuuuuuu....." seru murid-murid lain.
"yaudah bubaran bubaran..."ucap kaysan dari belakang yang baru tiba di sekolah
"loh...kok bengong...ini sebentar lagi apelll tauuu..."ucap kaysan menarik tangan mill dan jezz mengajak masuk ke ruang kelas
"astagfirulla...iya .." ucap rosyid, rosyid pun berbalik arah dan hampir menabrak tubuh rindu
"astagfirulla..." ucap rindu dengan kaget, "Rindu..." sapaan rosyid, namun rindu tidak ingin menatap rosyid karna rosyid begitu sangat dekat di posisi dia.
Bell pun berbunyi, rindu segera masuk ke ruang kelas dan mengabaikan rosyid. Rosyid pun hanya tersenyum melihat tingkah rindu, sebab rosyid hanya menguji seberapa kuat rindu bisa menahan sang hawa di hadapannya. dari sekian wanita yang di kenalnya hanya rindu yang selalu mengabaikan pandangannya, maka rosyid pun memilih rindu, rindu pun menganggap kedekatan rosyid terhadapnya hanyalah hal biasa, namun rindu juga terbawa malu karna rosyid memiliki wajah yang sangat tampan dan badan yang begitu ideal diantara murid pelayaran lainnya.
Di dalam kelas
"ei ei eiiiiii.... ada yang berbunga-bunga...." olok mill terhadap rindu kaysan pun marah
"udaaaah gak usah di lebih-lebihkan.... kita ini anak sekolah, mana boleh main bunga-bungaan ya kan rin...." ucap kaysan terhadap rindu
"uuuu bilang aja iri..." olok jez kemudian tertawa, mill pun ikut tertawa, sementara rindu kebingungan
"emmm.... betul kita ini adalah anak sekolah, banyak temenkan makin seru ( seneng) tapi....(bingung) maksud dari berbunga-bunga tuh apa...?" tanya rindu membuat mill dan jez tepuk jidat, sementara kaysan hanya tertawa
"ichhhh katro banget sih rin...." ucap mill, jez pun geleng kepala.
"berbunga-bunga itu...artinya, (tiba-tiba kaysan mendekati mill) jat..(kaysan pun menutup mulut mill agar tidak mengatakannya)..." mill pun melepaskan tangan kaysan.
"apaan sih...." ucap mill terhadap kaysan
"diam aja....." ucap kaysan dengan mata melotot
"irih looooo...." ucap mill, sementara jez membisik telinga rindu.
"APAAA...." teriak rindu dengan kaget, mill dan kaysan pun kaget mendengar rindu teriak.
"izzzzz... gak pake teriak juga kaliiii..." ucap jez dengan heran oleh rindu
"kenapa jez..." tanya mill
"yaaah.... saya bisikin aja ke rindu kalau berbunga-bunga itu artinya" jatuh cinta"...." kaysan pun geleng-geleng kepala, guru wali kelas yang baru masuk pun sontak kaget mendengar rindu teriak.
"astagfirullah al-adziiiiiiimmmm...(kaget) kamu kenapa rin.... teriak-teriak cinta segala...." ucap guru wali kelasnya membuat rindu tutup muka, karena malu.
"maaf pak, karena saya teriak (senyum) ..emmm pak boleh rindu tanya.." ucap rindu
"iya boleh ...silahkan..." ucap gurunya sambil duduk di kursi
"emmmm (senyum) cinta itu apa pak....???" tanya rindu membuat temen-temen nya tertawa, sementara kaysan, mill dan jez tepuk jidat {"astagfirullah aladziiiiiiiimmm...ini anak.." ucap mill dalam hati}, {"haddeh,....mati aku..." ucap jez dalam hati}
"apakah kalian minta di jelaskan apa itu cinta..." tanya guru ke murid
"tidak paakkk...." jawab murid dengan serentak membuat gurunya tersenyum, sementara rindu merasa bingung mendengar jawaban temen-temennya berkata tidak.
"hello gayst..... apa ada yang salah...." tanya rindu yang berdiri di atas bangkunya, sementara gurunya hanya tersenyum
""emmm iya pak saya juga penasaran apa itu cinta..." tanya kaysan kepada guru yang membuat mill dan jez kesel.
"rindu... darimana kamu mendengar kata-kata cinta..." tanya pak supi, membuat mill gigit jari, rindu pun menunjuk ke arah jez yang menutup wajahnya dengan buku.
"jez...." sapa guru, jez pun menurunkan bukunya dan tersenyum
"jez... bisa kamu jelaskan apa itu cinta...." tanya guru membuat temen-temen yang lain tertawa
"iya pak...." jez pun berdiri.
" cinta itu adalah hati yang berbunga-bunga..."jawab jez, membuat gurunya tertawa
"baiklah....tau darimana kamu kalau cinta itu adalah hati yang berbunga-bunga..." tanya guru, kemudian jez menunjuk ke arah mill, mill pun terasa malu dan menutup mukanya dengan buku yang ada tangannya.
"mill...." ucap guru mill pun berdiri di depan mejanya begitu pula dengan jez dan bunga, sementara kaysan merasa kasihan sama temen-temennya, takut akan mereka di hukum oleh pak supi karena pak supi wali kelas mereka.
Bersambung https://kumcor.blogspot.com/2022/03/menyibak-tirai-kelabu-bagian-04.html

Posting Komentar untuk "Menyibak tirai kelabu {bagian 03}"